Padang (Rangkiangnagari) - PT Bank Nagari BPD Sumbar memulai tahun 2025 dengan menggelar konferensi pers pada Selasa (21/1/2025) di Kantor Pusat Bank Nagari, Kota Padang.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, memaparkan kinerja keuangan Bank Nagari sepanjang tahun 2024 yang menunjukkan perkembangan positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba bersih yang tercatat pada tahun 2024 mencapai Rp 540,47 miliar, tumbuh sebesar 3,19% atau Rp 16,70 miliar dari tahun 2023 yang sebesar Rp 523,77 miliar.
.jpg)
Gusti Candra. SP, . MM yang didampingi Komisaris Utama Andri Yulika SH, MH menjelaskan bahwa peningkatan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan total aset yang mencapai Rp 33,11 triliun, tumbuh 3,74% atau Rp 1,19 triliun dibandingkan tahun 2023.
Sementara itu, total kredit atau pembiayaan pada 2024 mencapai Rp 25,55 triliun, tumbuh 6,32% atau Rp 1,52 triliun, serta dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp 26,68 triliun, tumbuh 2,84% atau Rp 737,72 miliar.
Bank Nagari membagi kinerja keuangannya ke dalam dua segmen utama, yakni segmen konvensional dan segmen syariah. Pada segmen konvensional, total aset tercatat sebesar Rp 27,00 triliun, meskipun mengalami penurunan 1,80% dibandingkan tahun 2023.
Di sisi lain, segmen syariah menunjukkan kinerja yang lebih gemilang dengan pertumbuhan yang fantastis. Total aset syariah pada 2024 mencapai Rp 6,10 triliun, tumbuh 38,29% dibandingkan tahun sebelumnya.
Gusti menambahkan bahwa kinerja positif pada segmen syariah didorong oleh pertumbuhan yang signifikan pada pembiayaan dan dana pihak ketiga syariah, yang masing-masing tercatat sebesar Rp 4,04 triliun dan Rp 4,74 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 18,62% dan dana pihak ketiga syariah naik 27,77%, dengan kontribusi terbesar berasal dari tabungan dan deposito.
Adapun beberapa rasio keuangan Bank Nagari pada tahun 2024 menunjukkan hasil yang mengesankan. Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tercatat sebesar 23,09%, meningkat dari tahun sebelumnya.
Rasio ROA sebesar 2,12%, ROE 14,61%, serta NPL (Non-Performing Loan) yang membaik menjadi 1,85% menunjukkan pengelolaan yang efisien dan optimal dalam menyalurkan kredit.(ayu/01).