Bukittinggi (Rangkiangnagari) - Tersendatnya aliran air bersih ke rumah warga dan masalah drainase, mengapung pada Reses Jon Edwar, ST., Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bukittinggi.
Jon Edwar, yang memilih Reses Perorangan Masa Sidang II Tahun 2024-2025 yang digelar di Kelurahan Pakan Labuah, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Kamis (24/4/25) menyerap aspirasi masyarakat.
Reses yang menjadi ajang penting bagi Jon Edwar, untuk mendengar langsung keluhan warga yang selama ini belum terselesaikan, terutama terkait air bersih dan persoalan drainase.
"Reses ini adalah kewajiban saya sebagai wakil rakyat untuk hadir di tengah masyarakat dan mendengar langsung apa yang mereka rasakan. Masalah air bersih dan genangan air di Pakan Labuah, ini sudah terlalu lama dikeluhkan, ” kata Jon Edwar, di hadapan warga dan perwakilan SKPD terkait.
Jon Edwar, menyoroti genangan air yang terus berulang di kawasan Kapalo Koto, saat musim hujan. Menurutnya, pembangunan yang pesat di Pakan Labuah belum diimbangi dengan perhatian terhadap ruang terbuka hijau dan sistem drainase yang memadai.
“Pembangunan cepat, tapi kalau saluran air tidak diperhatikan, ini akan terus jadi masalah. Kita minta Dinas PUPR segera turun tangan, ” tegasnya.
Kecuali itu, Jon Edwar, juga menampung keluhan warga terkait buruknya infrastruktur trotoar, keberadaan PKL yang menyalahi tempat, serta minimnya fasilitas pendidikan di sekolah dasar dan madrasah setempat.
“Di SDN 03 Pakan Labuah, masih kurang toilet, dan di MDTA ruang belajar terbatas, siswa terpaksa numpang ke sekolah lain. Ini jelas butuh perhatian serius, ” ujatnya.
Pada reses tersebut, Jon Edwar, didampingi oleh Wakil Khusus DPRD Melwizardi, Camat ABTB, Lurah Pakan Labuah, serta perwakilan dari Dinas PUPR dan Dinas Pendidikan. Respon positif pun datang dari pihak kelurahan.
Lurah Pakan Labuah, Suhendra, S.H., mengapresiasi langkah Jon Edwar, yang telah membawa aspirasi warga ke ranah legislatif.
“Terima kasih kepada Pak Jon Edwar, dan semua pihak yang hadir. Masalah air bersih ini sudah kami sampaikan ke PUPR, ada lebih dari 60 KK yang terdampak. Kami harap segera ada solusi, ” srbutnya.
Suhendra menyebut, pentingnya sinergi antara pemerintah dan DPRD dalam merespon kebutuhan riil masyarakat.
“Trotoar yang mau diperbaiki seharusnya drainasenya dikeruk dulu. Kalau tidak, perbaikannya percuma. Semoga segera direalisasikan, ” katanya lagi. (Nul)